Inilah Bahayanya Jika Konsumsi Permen Kebanyakan


Konsekuensi dari makan terlalu banyak permen untuk anak-anak beragam. Tidak hanya gigi berlubang yang bisa berkembang, risiko obesitas pada diabetes juga akan meningkat. Orang tua harus menyadari hal ini dan mulai membatasi makanan manis anak mereka sejak usia dini. Anak Anda mungkin tidak mengerti mengapa Anda tidak boleh makan permen setiap hari. Jadi selain melarang sepenuhnya, Anda juga perlu memahami dan melakukan trik-trik tertentu yang lebih sehat agar keinginan anak Anda untuk makan yang manis-manis tetap bisa terpenuhi dengan terkendali.

Konsekuensi makan makanan manis setiap hari

Selain gula, permen mengandung banyak aditif lain seperti lemak, pengawet, warna dan rasa buatan. Meskipun konsumsi sesekali tidak dilarang, sering ngemil dapat menyebabkan beberapa efek kesehatan negatif, seperti:

Gigi berlubang

Permen merupakan salah satu makanan tinggi gula yang memiliki konsistensi lengket. Kedua properti ideal untuk gigi berlubang. Gula adalah makanan utama gigi berlubang dan konsistensinya yang lengket membuat residu permen lebih sulit dihilangkan, terutama jika tersangkut di gigi.

Obesitas

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat permen, seperti cokelat, karamel, dan gula, mengandung kalori yang tinggi. Beberapa permen juga menggunakan lemak sebagai bahannya.

Oleh karena itu, permen masuk sebagai salah satu makanan berkalori tinggi. Asupan kalori yang berlebihan dalam tubuh akan menyebabkan kenaikan berat badan yang jika diteruskan dapat berkembang menjadi obesitas.

Menyebabkan Malnutrisi

Anak-anak juga bisa kekurangan gizi karena terlalu banyak makan makanan manis. Perlu diingat bahwa gizi buruk tidak selalu ditandai dengan berat badan yang lebih rendah dari normal. Anak-anak mungkin terlihat gemuk atau memiliki berat badan normal tetapi kekurangan gizi.

Hal ini bisa terjadi ketika anak tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dalam makanan sehari-harinya. Ketika seorang anak makan terlalu banyak yang manis-manis, ia akan merasa kenyang, sehingga sulit untuk makan.

Jika hal ini terjadi, perut anak yang seharusnya diisi dengan sayur, buah, karbohidrat, protein, dan makanan sehat lainnya, justru akan terisi dengan makanan manis yang tidak memiliki nilai gizi yang signifikan selain banyak lemak dan kalori.

Meningkatkan risiko penyakit kronis

Asupan gula berlebih meningkatkan risiko beberapa penyakit kronis berbahaya seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker. Risiko ini meningkat seiring bertambahnya usia.

Mengganggu perkembangan

Makan terlalu banyak permen juga dapat menghambat perkembangan anak, terutama jika anak kekurangan protein dan lemak sehat yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang, otot, dan saraf.

Buatlah jadwal khusus untuk makan yang manis-manis

Makan permen tidak harus sepenuhnya dilarang. Anda hanya perlu menguranginya. Salah satu caranya adalah dengan membuat jadwal makan permen untuk anak.

Misalnya, Anda membiarkan anak Anda makan manisan hanya seminggu sekali pada hari Sabtu. Anda juga bisa membatasi konsumsi yang manis-manis dengan membuatnya merasa kenyang setelah anak makan dan tidak makan berlebihan.