Aroma minyak kayu putih tentu saja sudah tidak asing bagi hidung hidung orang indoneisa, aroma yang diberikan sangat menyegarkan dan sangat memberikan mamfaat bagi kesehatan. Minyak kayu putih banyak dijadikan sebagai penghangat tubuh seperti perut yang masuk angin, sakit kepala dan banyak lainnya.
Minyak kayu putih ini dibuat dari hasil ranting dan daun segar pohon kayu putih yang dikumpulkan kemudian di uapkan. dalam kandungan minyak kayu putih ada bahan kimia yang bernama linalool, terpineol, cineole yang dapat memberi sensasi hangat pada tubuh ketika kita olehkan kebagian tubuh.
Ketika badan kurang sehat atau sakit, Minyak kayu putih adalah yang tepat untuk menemani ketika kita sedang kurang sehat, karena efek hangat yang di berikan menjadi solusi dan membuat kita menjadi nyaman.
Minyak kayu putih juga banyak di gunakan untuk meredakan sakit kepala dan hidung yang tersumbat, caranya dengan cara menggolekan kebagian sebelah alis mata, sambil dioleh bisa sambil di pijat ringan juga, untuk hidung yang tersumbat bisa dengan menghirup aromanya dengan di tempelkan ke hidung kita.
Kemudian minyak ini dapat mengobati luka kecil seperti terjadi, gigitan nyamuk dan lain-lain, minyak ini memiliki sifat antibakteri dan antijamur yang sangat baik. dan juga dapat meningkatkan konsentrasi ketika kita sedang kelelahan.
Minyak kayu putih juga bisa mengatasi nyeri otot dan sakit pada sendi, dan bisa mengurangi rasa kecemasan dan stress, ketika di hirup dan dioleskan ada sensasi seperti nyaman dan tenang, sakit yang dirasakan bisa berkurang.
Dalam beberapa waktu belakangan ini, minyak kayu putih juga bisa di jadikan sebagai obat untuk menangkal COVID-19, namun masih belum bisa di pastikan apakah memang minyak kayu putih bisa untuk mencegah infeksi corona, senyawa yang ada dalam kandungan minyak kayu putih seperti terpineol dan linalool, ada potensi untuk mencegah seseorang terkena infeksi covid-19, namun tidak ada salahnya jika menggunakan minyak kayu putih dalam batas normal dan masih sesuai anjuran pemakaian, namun tidak bisa dijadikan acuan untuk mengabaikan protokol kesehatan.