Berasal dari Afrika, ada jenis buah yang disebut melon bertanduk yang juga dikenal sebagai kiwano. Dibandingkan dengan buah-buahan lain, 16% kalori berasal dari protein. Nama melon horn dieja karena terlihat memiliki tanduk di bagian luarnya. Saat dikupas, bagian dalamnya berwarna kuning kehijauan dengan tekstur seperti gel.
Manfaat makan melon kiwano
Memang melon bertanduk ini jarang terlihat di Indonesia. Namun, tak ada salahnya mengetahui berbagai manfaat bagi tubuh seperti:
Kaya akan Antioksidan
Sumber utama antioksidan dalam melon kiwano adalah vitamin C, vitamin A, seng dan lutein. Kombinasi semua antioksidan ini dapat mengurangi peradangan dan mencegah penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan jenis kanker tertentu.
Belum lagi biji melon bertanduk ini juga mengandung antioksidan berupa vitamin E. Semua asupan antioksidan ini sangat penting untuk mengimbangi paparan radikal bebas penyebab stres oksidatif.
Produksi sel darah merah
Jika Anda mencari buah yang mengandung zat besi, kiwano bisa menjadi pilihan karena menyediakan 13% kebutuhan harian manusia. Dengan asupan zat besi yang cukup, produksi sel darah merah bisa optimal. Hal ini penting untuk kelancaran distribusi oksigen ke seluruh tubuh.
Jika sumber zat besi berasal dari buah-buahan atau sayuran, maka disebut zat besi non-heme. Dibandingkan dengan zat besi dari sumber hewani, penyerapan zat besi nonheme tidak efisien. Namun, bisa diakali dengan mengonsumsinya dengan vitamin C.
Mengatur Kadar Gula Darah
Melon dari Afrika merupakan buah dengan indeks glikemik tinggi. Artinya, bila dikonsumsi dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang signifikan dalam tubuh.
Tak hanya itu, melon bertanduk juga kaya akan magnesium.
Persyaratan kelembaban yang cukup
Berkat kandungan elektrolit seperti kalium, magnesium dan natrium dalam buah ini, kebutuhan cairan dapat terpenuhi secara tidak langsung. Menariknya, 88% kandungan melon bertanduk ini adalah air yang mengandung karbohidrat dan elektrolit.
Potensi Meningkatkan Mood
Kehadiran magnesium dan seng dalam melon bertanduk tampaknya terkait erat dengan kesehatan mental dan fungsi otak. Kedua jenis mineral tersebut berperan dalam produksi neurotransmiter yang memengaruhi suasana hati.
Bahkan, itu juga dikaitkan dengan gangguan mood seperti depresi dan kecemasan berlebihan. Sekilas, melon bertanduk ini terlihat aneh, tidak seperti melon kebanyakan. Untuk melihat apakah sudah matang, carilah perubahan warna kulit dari hijau menjadi kuning.
Di dalam, terdapat daging buah dengan tekstur seperti gel mirip dengan buah markisa. Bijinya juga bisa dimakan. Rasa buah ini merupakan perpaduan antara lembut dan manis seperti mentimun.