Inilah Fungsi Stetoskop Pada Organ Tubuh Manusia


Gambar seorang dokter terpasang dengan stetoskop tergantung di lehernya. Stetoskop adalah alat yang sangat penting bagi dokter. Tapi apa yang sebenarnya didengar dokter melalui stetoskop?

Apa fungsi stetoskop dokter?

Stetoskop dokter dapat membantu memastikan diagnosis suatu penyakit, terutama pada kasus penyakit jantung dan paru-paru.

Alat ini bekerja dengan cara memperkuat suara organ-organ dalam tubuh. Dengan alat ini, hampir seluruh organ tubuh dapat didengar suaranya baik yang ada di dalam tubuh kita. Yuk simak penjelasan detailnya di bawah ini.

Jantung

Suara jantung yang terdengar melalui stetoskop sebenarnya tidak berasal dari darah yang mengalir melalui jantung. Suara ini berasal dari getaran saat katup jantung menutup. Katup jantung menutup dalam dua fase, yaitu saat darah mengisi ruang jantung dan diedarkan ke seluruh tubuh.

Pembuluh darah

Dalam keadaan normal, aliran darah di pembuluh darah tidak terdengar dengan stetoskop. Namun, jika aliran darah menjadi lebih turbulen atau terjadi penyempitan, aliran darah dapat menimbulkan getaran yang dapat didengar melalui stetoskop.

paru-paru

Dalam pemeriksaan paru-paru, suara udara yang mengalir melalui saluran udara dapat didengar melalui stetoskop dokter. Suara nafas lembut dalam keadaan normal, tetapi berbeda dalam kondisi tertentu.

Dokter mungkin mendengar suara paru-paru yang berbeda jika saluran udara tersumbat, menyempit, atau berisi cairan. Ini karena suara paru-paru bisa terdengar lebih keras, lebih keras, atau lebih kecil ketika mereka sakit.

Terkadang suara tambahan dapat terdengar, seperti mengi pada asma.
Dokter dapat mengamati apakah terdengar suara abnormal baik pada saat inhalasi (menghirup) dan ekshalasi (mengembuskan napas).

Bagian paru yang mengalami kelainan juga dapat diperiksa dengan meletakkan stetoskop dokter pada paru-paru bagian atas, tengah, bawah, atau posterior.

Usus

Selama pemeriksaan abdomen, bising usus dapat didengar melalui stetoskop. Dokter bisa mendengar apakah ada bising usus atau tidak, dan frekuensinya normal atau tidak.

Ketika usus tersumbat atau tidak bergerak, bising usus mungkin berkurang atau tidak terdengar sama sekali. Perut kosong dan perut penuh juga memiliki suara yang dapat dibedakan dengan stetoskop dokter.